Jumat, 12 September 2008

KEPEDULIAN REMAJA TENTANG KEMANUSIAAN

Remaja peduli kemanusiaan. Apa enggak salah tuh ?
Emang harus ya sebagai remaja kita peduli tentang kemanusiaan ?

Dunia saat ini dihadapakan pada banyak masalah-masalah yang sangat serius, dan diantaranya adalah masalah kemanusiaan. Yaitu masalah kepedullian terhadap sesama, masalah saling menghargai dan menghormati. Dalam keadaan yang sangat kritis seperti ini tak banyak yang peduli bahkan sadar akan masalah ini, apa lagi mau mengatasinya.
Kita lihat saja negara Amerika Serikat yang membor-bardir negara Irak, yang menyebabkan banyaknya anak-anak dan ibu-ibu serta warga sipil tak bersalah menjadi korban. Atau di Indonesia sendiri, yang kita hadapi yaitu banyaknya terjadi kelaparan dan kemiskinan yang setiap tahun meningkat. Sementara para pejabat menikmati uang rakyat tanpa memikirkan nasib rakyat, hal ini terbukti dengan banyaknya para koruptor yang tertangkap.
Maka dari itu sudah selayaknya sebagai ganerasi muda yang menjadi harapan bangsa dan dunia, serta sebagai ganerasi muda yang berpikir untuk memperhatikan masalah ini.

Tapi apa mungkin ya ? Bukankah di mata orang-orang dewasa, remaja adalah pembuat masalah. Tidak mungkin ini adalah alasan dari tidak mau. Bahkan justru pendapat orang dewasa yang salah inilah yang harus kita buang. Salah satu caranya kita tunjukkan bahwa remaja juga peduli terhadap masalah kemanusiaan. Karena kita sebagai manusia biasa merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, maka kita tidak bisa lepas dari peduli tentang kemanusiaan. Saling ketergantungan ini ada yang kita sadari dan ada yang tidak kita sadari. Yang kita sadari contohnya kita membutuhkan orangtua, guru sebagai seorang pelajar, teman bermain dan lain-lain. Sedangkan yang tidak kita sadari contohnya penjahit pakaian yang kita pakai, saat kita ingin ke sekolah dan sepeda motor kita rusak maka kita naik angkot, dan lain-lain.
Dari buku yang pernah saya baca yang berjudul “Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual The ESQ Way 165” karangan Ary Ginanjar Agustian, menyebutkan bahwa “ berdasarkan penelitian dari banyak organisasi dunia yang berjalan di bidang kemanusiaan mengatakan tingkat kepedulian tentang kemanusiaan di dunia saat ini sangat minim, sehingga menjadi masalah yang serius. Untuk mengantisipasi masalah ini banyak pula organisasi yang berusaha mengatasi dan menyelesaikan masalah ini, tapi mengalami kesulitan karena tidak tahu faktor penyebab masalah ini. Tapi berdasarkan kesimpulan Ary Ginanjar, letak penyebab masalah ini adalah rendahnya EQ (Emotional Quotient)dan SQ (Spiritual Quotient). Karena manusia lebih banyak menggunakan IQ (Intelektual Quotient) yang padahal inilah yang lebih mengarahkan manusia pada kehancuran. Maka dari itu kita harus mengimbangi IQ dg EQ dan SQ bahkan meningkatkan ESQ (Emotional Spiritual Quotient) kita.
Dari beberapa alasan yang sudah kita baca, berarti peduli tentang kemanusiaan itu sangat penting demi menjaga kedamaian hidup antar umat manusia.

Tidak ada komentar: